Minggu, Agustus 30, 2009

Skenario 1-Hidung Buntu

Seorang laki-laki 45th datang ke Puskesmas dg keluhan hidung buntu. Sejak 6 bulan yg lalu penderita sering pilek disertai hidung buntu yang meneteap. Sejak kecil penderita sering bersin lebih dari 5X sehari pada pagi hari dan menghilang pada siang hari, disertai hidung gatal dan mata berair. Sejak 3 bulan ini penderita sering merasa nyeri kepala dan pipi sebelah kanan terasa penuh, hidung terasa makin buntu dan dirasa ada masa yang menyumbat di belakang hidung kanan, tetapi tidak berdarah. Penderita merasa hhidung berbau busuk (amis).

Di puskesmas penderita mendapat pengobatan sebanyak 2X. Obar yang didapat adalah antibiotik, analgetik, dan anti piretik, tetapi tidak ada perubahan. Kemudian penderita dirujuk ke RSUD Dr. Muwardi Surakarta. Pada pemeriksaan hidung : Konka tampak oedem, mukosa livide.
Tenggorok : ada masa soliter dengan permukaan halus yang menggantung di nasopharynx sampai oropharynx yang berwarna keabu-abuan, post nasal drip (+). Telinga : membran timpani tampak retraksi, cone of light mengecil sampai hilang. X-Foto sinus paranasal : pengkabutan sinus maxillaris kanan tampak masa di nasopharynx sampai Laboratorium darah : leukositosis, eosinophilia, LED meningka, GDS 234 mg/dl. Kultur swap konka ditemukan oropharynx.Staphillococcus aureus. Berdasarkan hasil pemeriksaan di atasa dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operatif, sambil diberikan medikamentosa selama 14 hari.

2 komentar: